Senin, 06 Januari 2020

PERTEMUAN 9, 10, 11, & 12



PERTEMUAN 9
KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI
Keamanan adalah proteksi perlindungan atas sumber-sumber fisik dan konseptual dari bahaya alam dan manusia. Keamanan terhadap sumber konseptual meliputi data dan informasi. Keamanan sendiri mempunyai tujuan-tujuan yang di maksudkan untuk mencapai tujuan utama,yaitu:

Ø  Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
Ø  Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
Ø  Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.

Pengendalian Akses ; dicapai melalui suatu proses 3 langkah, yang mencakup :
ü  Identifikasi User
ü  Pembuktian Keaslian User
ü  Otorisasi User

A.      PENTINGNYA PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI
Di dalam tindakan atau perilaku pada system informasi,sangatlah dibutuhkan/pentingnya pengendalian keamanan dan control,karena bertujuan untuk memastikan bahwa CBIS(Computer Based Information System) telah diimplementasikan seperti yang direncanakan,system sendiri telah beroperasi seperti yang dikehendaki,dan operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan komunikasi. Maka dari itu kita harus mempunya security dalam system informasi. Tugas control CBIS Kontrol CBIS mencakup semua fase siklus hidup. Selama siklus hidup, kontrol dapat dibagi menjadi kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan, disain dan operasi. Manajer dapat memperoleh kontrol dalam ketiga area secara langsung melalui ahli lain, seperti auditor.

B.     TUGAS PENGENDALIAN DALAM SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Pada Sistem informasi kita dapat mengembangkan atau  memastikan apa saja yang dibutuhkan dalam CBIS dan bagaimana cara mengimplementasikan itu dapat memenuhi sebuah kebutuhan pemakai. Pemakai disini artinya orang yang terlibat atau orang yang mengoperasikan CBIS tersebut.

1.      Kontrol Proses Pengembangan
Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :
· Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS.
·  Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS*Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
·      Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
·  Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima
·  Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara  berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
·    Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur  yang disetujui oleh manajemen.

2.      Kontrol Desain Sistem
Tujuannya untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan, mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya. Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
a.      Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Perekaman satu elemen data/lebih pada dokumen sumber.
o   Permulaan Dokumentasi Sumber :
1)      Perancangan dokumentasi
2)      Pemerolehan dokumentasi
3)      Kepastian keamanan dokumen
o   Kewenangan : Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
o    Pembuatan Input Komputer : Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input diproses
o Penanganan Kesalahan : Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg telah dikoreksi ke record entry
o     Penyimpanan Dokumen Sumber : Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi bagaimana dapat dikeluarkan

b.      Entri Transaksi
Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh computer. Kontrol ono berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukan secara langsung ke dalam computer. Area kontrolnya meliputi atas:
o   Entri Data
Kontrol dalam bentuk prosedur tertulis dan dalam bentuk peralatan inputnya sendiri. Dapat dilakukan dengan proses offline/online

o   Verifikasi Data

§     Key Verification (Verifikasi Pemasukan) : Data dimasukkan ke sistem sebanyak 2 kali
§ Sight Verification (Verifikasi Penglihatan) : Melihat pada layar sebelum memasukkan data ke system
o   Penanganan Kesalahan : Merotasi record yang telah dideteksi ke permulaan transaksi untuk pengoreksian

o   Penyeimbangan Batch : Mengakumulasikan total setiap batch untuk dibandingkan dengan total yang sama yang dibuat selama permulaan transaksi.

c.       Komunikasi Data
Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang resiko keamanan yang lebih besar dari pada computer yang ada di dalam suatu ruangan. Area control ini terdiri dari:
1)      Control pengiriman pesan
2)      Control saluran (channel) komunikasi
3)      Control penerimaan pesan
4)      Rencana pengamanan datacom secara menyeluruh

d.      Pemrosesan Komputer
Pada umumnya semua elemen control pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam computer. Area control pada pemrosesan computer terdiri dari:
1)      Penangan Data
2)      Penangan Kesalahan
3)      Database dan Perpustakaan software

Sebagian besar control database dapat diperoleh melalui penggunanaan system manajemen database.

3.      Kontrol Pengoperasian Sistem
Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan keamanan. Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi 5 area :
1.      Struktur organisasional
Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis, programmer, dan personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.

2.      Kontrol perpustakaan
Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses perpustakaan media hanyalah pustakawannya.

3.      Pemeliharaan Peralatan
Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer(CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak terjadwal.

4.      Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang peralatan dan komputer.

5.      Perencanaan Disaster
Mencakup rencana keadaan darurat, rencana backup, rencana record penting, dan rencana recovery.

CONTOH STUDI KASUS

Perang Jaringan Orang Cina dan Orang Amerika
Sebuah kelompok hacker AS yang disebut PoizonBox dituduh merusak lebih dari 350 situs web Cina dalam satu bulan. Kelompok ini juga diduga menyerang 24 situs web Cina, termasuk situs web delapan organisasi pemerintah Cina, dalam satu hari pada 30 April 2001. Hacker-hacker Cina kemudian mengumumkan Sixth Network War of National Defense dan menyerang situs-situs web AS, termasuk situs web organisasi pemerintah AS, selama satu minggu dari 30 April hingga 1 Mei 2001. Serangan tersebut membuat Pentagon meningkatkan status keamanan system komputernya dari INFO-CON NORMAL menjadi INFO-CON ALPHA. Pada 1 Mei 2001, Federal Bureau of Investigation’s National Insfrastructur Protection Center mengeluarkan peringatan bahwa hacker-hacker Cina menyerang situs web pemerintah dan perusahaan AS.
Sesudah perang jaringan, AS menyadari bahwa ancaman elektronik (seperti hacking) dapat menyebabkan banyak kerusakan pada organisasi pemerintah AS dan kemudian meningkatkan pertahanan terhadap cyberthreats dengan menambah anggaran keamanan informasi dan memperbaiki kebijakan informasi didalam organisasi pemerintah.




PERTEMUAN 10 & 11

SIKLUS HIDUP SISTEM
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design. Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
1.      Tahap Perencanaan
2.      Tahap Analisis
3.      Tahap Rancangan
4.      Tahap Penerapan
5.      Tahap Penggunaan


A.    DASAR PERENCANAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Implementasi sistem informasi berbasis komputer merupakan aktivitas yang berskala luas yang melibatkan orang dan fasilitas yang banyak, uang dan peralatan dalam jumlah yang besar, dan waktu yang panjang. Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer juga mempunyai manfaat, yaitu:
·         Memberikan dasar pengontrolan.
·         Mendefinisikan lingkup proyek;
·         Mengatur urutan tugas;
·         Mengetahui bidang masalah yang potensial;

B.     SIKLUS HIDUP SISTEM
Siklus hidup sistem (system life cycle ± SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
System Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu :
1.      Fase Perencanaan
Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.

2.      Fase Analisis dan Desain
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui. Adapun tahapanya yaitu:
o   Mengumumkan Penelitian Sistem
o   Mengorganisasikan Tim Proyek
o   Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
o   Mendefinisikan Kinerja Sistem
o   Menyiapkan Usulan Rancangan
o   Menerima atau Menolak Proyek Rancangan

3.      Fase Implementasi
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
§  Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
§  Mengimplementasikan sistem yang baru.
§  Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :
a.      Programming & Testing
Tujuan : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding         dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan mengetest semua program serta memastikan semua fungsi / modul program dapat berjalan secara benar.
Hasil : Coding program dan spesifikasi program.

b.      Training
Tujuan : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan pelatihan (buku-buku panduan sistem).
Hasil : Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan sebagainya.

c.       System Changeover
Tujuan : Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem informasi yang berhasil dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team designer ke pemakai siste (user organization).
Hasil : Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).

4.      Fase Operasi
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
a.      Menggunakan system
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.

b.      Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.

c.       Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
v  Memperbaiki kesalahan
v  Menjaga kemutakhiran sistem
v  Meningkatkan sistem

d.      Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.

e.       Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.

C.    PROTOTYPING
Prototype memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses akan menghasilkan prototype (prototyping). Adapun jenis-jenis Prototipe, yaitu :
Ø  Prototype jenis I, sesungguhnya akan menjadi sistem operasional.
Ø Prototype jenis II, merupakan suatu model yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional.

Daya tarik prototype, yaitu :
1.      Komunikasi antar analis sistem dengan pemakai membaik.
2.      Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.
3.      Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.
4.      Lebih efisien dan dapat menghemat biaya pengembangan.
5.      Penerapan lebih mudah.

Potensi kegagalan prototype, yaitu :
a.       Bersifat tergesa-gesa.
b.      Berharap sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasionalnya.
c.       Prorotipe I tidak efisien terhadap sistem yang dikodekan dengan bahasa pemrograman.
d.      User interface tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

Penerapannya mempunyai prospek yang baik, dengan karakteristik sebagai berikut :
ü  Risiko tinggi
ü  Pertimbangan interaksi pemakai
ü  Jumlah pemakai banyak
ü  Dibutuhkan penyelesaian yang cepat
ü  Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek
ü  Sistem yang inovatif
ü  Perilaku pemakai yang sukar ditebak.

Pengembangan Aplikasi Cepat (rapid application development – RAD)
RAD merupakan seperangkat strategi, metodologi dan peralatan yang terintegrasi dalam satu kerangka kerja menyeluruh (information engineering – IE). Metodologi RAD akan memberi respon yang cepat terhadap kebutuhan pemakai, tetapi dengan lingkup yang lebih luas.

Unsur-unsur penting RAD, yaitu :
1.      Manajemen, harus mendukung RAD sepenuhnya dan menyediakan lingkungan kerja yang   membuat kegiatan tersebut sangat menyenangkan.
2.      Manusia, dibentuk beberapa Tim yang terspesialisasi yang dikenal dengan istilah SWAT     (Skilled with advanced tools).
3.      Metodologi, yaitu siklus hidup RAD yang terdiri dari perencanaan kebutuhan, rancangan     pemakai, konstruksi, dan cutover.
4.      Peralatan, terdiri dari bahasa pemrograman generasi ke-4 dan peralatan CASE (computer     aided software engineering)

CONTOH STUDI KASUS :

Aplikasi Sistem Informasi Pembayaran Premi Asuransi Beasiswa Berencana Berbasis Web

Perkembangan dunia informasi dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan dan perkembangan. Hal tersebut didukung dengan berkembangnya teknologi yang semakin maju dan memadai. Sehingga informasi dapat di akses secara cepat, tepat, dan terkini, serta akurat.
Selain berdasarkan pada hal tersebut, penyajian suatu informasi juga perlu mendapatkan perhatian serius untuk menarik customer atau nasabah. Kemampuan komunikasi antara satu bidang dengan bidang lainnya di tempat yang berbeda (terpisah pada jarak yang jauh) merupakan salah satu ciri adanya perkembangan dalam dunia teknologi informasi.
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 atau lebih dikenal AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa milik bangsa indonesia yang pertama dan tertua. AJB Bumiputera memiliki cabang yang tersebar di seluruh indonesia. Salah satu aktivitas yang penting dan sering dilakukan oleh AJB Bumiputera yang menjadi objek penulis adalah aktivitas yang berkaitan dengan pengelolaan penjualan premi. Penjualan premi merupakan sumber pendapatan material (premi) bagi perusahaan AJB Bumiputera yang sangat mempengaruhi operasional perusahaan karena penjualan premi merupakan sumber pendanaan operasional perusahaan.
Perusahaan tersebut mendapat permasalahan yang sering timbul diakibatkan informasi yang diberikan kepada nasabah tentang pembayaran premi yang harus dibayarkan. Petugas memberikan kuitansi premi kepada nasabah tentang jumlah premi yang harus dibayarkan secara door to door, Sehingga terkadang sering banyak nasabah yang terlambat dalam melakukan pembayaran karena keterlambatan petugas dalam memberikan kuitansi premi tersebut.
Dengan adanya permasalahan inilah penulis membuat website sebagai media optimalisasi dalam pembayaran premi asuransi pada AJB Bumiputera. Dalam pembuatan website ini penulis hanya membuat sistem informasi pembayaran Premi Asuransi Beasiswa Berencana. Sehingga website tersebut diharapkan dapat membantu dan meningkatkan penyampaian informasi, serta memudahkan nasabah untuk melihat jumlah tagihan preminya.
Sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, maka pengembangan sistem informasi pembayaran telah mengarah kepada penggunaan teknologi informasi berbasis web, dimana semua informasi yang ada dalam sistem dapat ditampilkan dengan menggunakan media Internet.



PERTEMUAN 12

MANAJEMEN SUMBER INFORMASI (IRM)

Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan & dapat dikelola seperti halnya sumber lain. IRM merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas. IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.

A.    BERBAGAI PANDANGAN TENTANG IRM

IRM (Information Resources Manajemen) adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.

Jika ingin menerapkan IRM maka harus ada tiga unsur, yaitu CIO bagian computer melaporkan kepada pimpinan, lalu CIO turut ambil bagian dalam menyusun rencana untuk organisasi kemudian rencana jangka panjang itu dibuat untuk kebutuhan informasi. Tipe-tipe dari sumber informasi, yaitu Informasi umum, informasi dari para spesialis, para pemakai, fasilitas-fasilitas, database, software, hardware. Hubungan dengan CBIS adalah untuk memberi dukungan kpd manajer utuk mengontrol area operasinya. Terdapat pendekatan perencanaan strategis sumber daya informasi (strategic planning for information resources) atau SPIR. Hasil dari SPIR adalah suatu rencana yang mengidentifikasi kebutuhan sumber daya informasi bagi tiap subsistem CBIS untuk periode yang tercakup dalam jangka waktu perencaaan strategis.

Tipe-tipe dari sumber informasi : Informasi umum, informasi dari para spesialis, para pemakai, fasilitas-fasilitas, database, software, hardware.

B.     INFORMASI SEBAGAI SUMBER STRATEGIS
·         Informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif.
Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.
·         Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
1.      Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
2.      Informasi yang menerangkan penggunaan produk
3.      Informasi yang menerangkan kepuasan produk

Keuntungan kompetitif dicapai apabila :
a.       Terjalinnya hubungan yang baik antara elemen-elemen
b.      Diperlukan arus informasi dengan semua elemen-elemen lingkungannya
c.       Pentingnya efisiensi operasi internal

IOS (Interorganizational Information System)
o   IOS merupakan sistem informasi yang digunakan oleh lebih dari satu perusahaan
o   IOS fasilitator bertugas : menunjukkan para peserta bahwa dengan bekerja dalam sistem tsb mereka akan memperoleh keuntungan kompetitif.

CIO (Chief Information Officer)
§  Kepala bagian Informasi turut berperan dalam pembuatan keputusan penting dalam perusahaan & memberi laporan langsung ke eksekutif.
§  Sebutan lain dari CIO : Direktur SIM, Vice President SIM
Tugas CIO :
– Mempelajari bisnis & teknologinya
– Menjalin kemitraan dengan unit bisnis & manajemen
– Fokus memperbaiki proses bisnis dasar
– Memperkirakan biaya sistem informasi dalam bisnis
– Membangun kredibilitas dengan mengirim service yang terpecaya.

C.    PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SUMBER-SUMBER INFORMASI

Jika informasi akan digunakan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif. Ada tiga tahap yaitu :

1.      Era Perencanaan Pra Is Strategis
Yaitu perencanaan sumber informasi yang pertama dilakukan oleh manjer dari unit pelayanaan informasi.

2.      Era Spir Awal
Yaitu melakukan pedekataan atau cara top-down terhadap perencanaan dengan menyari bahwa langkah pertama adalah menentukan tujuan organisasi.

3.      Era Modern
Yaitu mengunakan sumber –sumber informasinya,namun status sumber-sumber tersebut juga mempengaruhi rencana strategis dari keseluruhan organisasi.

D.    MANAJEMEN DAN STRATEGI END USER COMPUTING

Tugas perusahan adalah untuk menetapkan kebijaksanaan End User Computing yang memberikan fleksibitas kepada pemakai untuk melakukan inovasi dalam pengunaan computer.namun juga harus menentapkan kotrol untuk memastikan bahwa penggunaan tersebut mendukung tujuan perusahaan. Perencanaan manajemen puncak dari suatu perusahaan yang akan menetapkan penggunaan komputerisasi yang akan berguna untuk mengetahui penciptaan sumber informasi dan pengelolaannya Information resources management (IRM), jika perusahaan akan menerapkan IRM maka harus ada tiga unsur, yaitu :

v  Eksekutif puncak bagian komputer melaporkan secara langsung kepada pimpinan yang disebut Chief Information Officer (CIO).
v  CIO turut ambil bagian dengan Eksekutif lain dalam menyusun rencana jangka panjang untuk organisasi.
v  Rencana jangka panjang harus dibuat agar kebutuhan informasi dapat memberi kepuasan pelayanan melalui komputerisasi personal.

CONTOH STUDI KASUS : SHUTTLE EXPRESS

Shuttle Express didirikan pada tahun 1979, bermula dari keinginan manajemen San Juan Airlines untuk menyediakan jasa transpotasi darat yang mengedepankan Keselamatan, Pelayanan dan Kehandalan (Safety, Service and Reliability). San Juan Airlines adalah perusahaan penerbangan komuter tertua yang dikenal sebagai perusahaan penerbangan yang paling handal dan aman. Berbekal reputasi dari San Juan Airlines dan hasil studi mengenai transportasi darat di AS saat itu, maka Shuttle Express didirikan dengan mengadopsi budaya keselamatan (safety) serta profesional dari San Juan Air. Keselamatan, Pelayanan dan Kehandalan (safety, service and reliability ) merupakan moto Shuttle Express yang menjadi dasar dalam pelaksanaan operasi bisnisnya. Moto ini membawa pengaruh terhadap pilihan strategi bisnis dari Shuttle Express dari tahun ke tahun.
Di sisi keselamatan Shuttle Express menekankan pada kelengkapan peralatan keselamatan dari armadanya, dan para pengemudinya selalu diwajibkan untuk mengemudi dengan aman dan selamat (defensive driving). Shuttle Express sangat memperhatikan pelayanan kepada pelanggan. Untuk memenangkan persaingan dengan perusahaan sejenis, Shuttle Express selalu memperhatikan hal-hal yang mendasar dan sederhana seperti mobil selalu dalam keadaan bersih, pegawai berseragam lengkap, membuka pintu, membawakan bagasi penumpang dan detail perhatian-perhatian lainnya dari pengemudi dan staff perusahaan kepada pelanggannya. Kehandalan dicapai dengan memperhatikan ketepatan waktu, skedul pengemudi, jadwal perjalanan dan ketepatan dalam memenuhi permintaan pelanggan. Untuk mendeliver tujuan-tujuan diatas, Shuttle Express terus memperbaiki proses dan sistem bisnisnya.
Pertumbuhan perusahaan dari sisi jumlah armada, pegawai, dan pelanggan dikombinasikan dengan perubahan-perubahan lingkungan eksternal mengakibatkan proses dan sistem bisnis yang tadinya sangat mendukung, sejalan dengan pertumbuhan berubah menjadi kendala bagi perusahaan untuk berkembang. Manajemen Shuttle Express menyadari hal ini, Salah satu enabler yang mereka gunakan untuk mengantisipasai perubahan-perubahan dan tetap mencapai tujuan-tujuan perusahaan adalah melalui penerapan teknologi informasi. Dengan penerapan teknologi yang tepat kemampuan Shuttle Express untuk menangkap peluang pasar dengan efektif dan menguntungkan semakin besar.