Syarifah Ulza
Selasa, 18 Oktober 2022
Sabtu, 15 Oktober 2022
Minggu, 20 Juni 2021
Audit - Sistem Informasi Akuntansi
SIFAT
AUDIT
Dalam suatu proses audit, terdapat beberapa prosedur yang
harus dilakukan oleh auditor untuk menilai suatu asersi manajemen. Auditor di
haruskan merancang dan mengimplementasikan prosedur audit lebih lanjut yang
sifat, saat dan luasnya didasarkan pada dan merupakan respons terhadap risiko
kesalahan penyajian material yang telah dinilai pada tingkat asersi.
Sifat prosedur
audit, mengacu kepada tujuan dilakukannya prosedur tersebut (sebagai contoh,
pengujian pengendalian atau prosedur substantif) dan tipe prosedur audit
tersebut (sebagai contoh, inspeksi, observasi, inqueri, konfirmasi, perhitungan
ulang, pelaksanaan kembali atau prosedur analitis). Sifat prosedur audit
tersebut merupakan hal yang paling penting dalam merespon risiko yang telah
dinilai.
AUDIT
SISTEM INFORMASI
1. Pengertian
Audit Sistem Informasi
Berikut ini adalah definisi dari audit sistem informasi
menurut ahlinya.
a)
Ron Weber
Audit Sistem Informasi yaitu proses
mengumpulkan dan mengevaluasi fakta untuk memutuskan apakah sistem komputer
yang merupakan aset perusahaan terlindungi, integritas data terpelihara, sesuai
dengan tujuan organisasi untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam
penggunaan sumber daya.
b)
Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke
Audit Sistem Informasi adalah
pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti untuk menentukan derajat kesesuaian
anatar informasi dan criteria yang telah ditetapkan. Hal ini berarti dalam
pelaksanannya evaluasi dilakukan mengacu pada sejumlah criteria tertentu untuk
menentukan derajat kinerja yang telah dicapai.
Audit sistem informasi atau Information System Audit
disebut juga EDP Audit (Electronc Data Processing Audit) atau computer audit
merupakan suatu proses dikumpulkannya data dan dievakuasinya bukti untuk
menetapkan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi sudah diterapkan dan
menerapkan sistem pengendalian internal yang sudah sepadan, seluruh aktiva
dilindungi dengan baik atau disalahgunakan dan juga terjamin integritas data,
keandalan dan juga efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan informasi berbasis
komputer.
Beberapa aspek yang diperiksa pada audit sistem informasi
seperti efektifitas, efisiensi, availability system, reliability,
confidentiality, dan integrity, aspek security, audit atas proses, modifikasi
program, audit atas sumber data, dan data file. Audit sistem informasi sendiri
merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain traditional audit,
manajemen sistem informasi, sistem informasi akuntansi, ilmu komputer, dan
behavioral science. Standar yang digunakan dalam mengaudit sistem informasi
adalah standar yang diterbitkan oleh ISACA yaitu ISACA IS Auditing Standard.
Selain itu ISACA juga menerbitkan IS Auditing Guidance dan IS Auditing
Procedure.
Faktor-faktor yang mendorong pentingnya kontrol dan audit
sistem informasi (Weber, 2006) adalah :
o
Mendeteksi agar komputer tidak dikelola
secara kurang terarah.
o
Mendeteksi resiko kehilangan data.
o
Mendeteksi resiko pengambilan keputusan
yang salah akibat informasi hasil proses sistem komputerisasi
salah/lambat/tidak lengkap.
o
Menjaga aset perusahaan karena nilai
hardware, software dan personil yang lazimnya tinggi.
o
Mendeteksi resiko error komputer.
o
Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer
(fraud).
o
Menjaga kerahasiaan
o
Meningkatkan pengendalian evolusi
penggunaan komputer.
2. Tujuan
Audit Sistem Informasi
Tujuan dari audit sistem informasi bisa dibagi menjadi
:
·
Pengamanan Aset
Aset
informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem
pengendalian internal yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset
perusahaan.
·
Menjaga Integritas Data
Integritas
data adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data memeiliki
atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, keberanaran, dan keakuratan. Jika
integritas data tidak terpelihara, maka suatu perusahaan tidak akan lagi
memilki hasil atau laporan yang benar bahkan perusahaan dapat mengalami
kerugian.
·
Menjaga Efektivitas Sistem
Suatu
sistem informasi bisa disebut efisien jika sistem informasi tersebut dapat
memenuhi keperluan pengguna atau user dengan sumber daya informasi yang
minimal.
·
Efisiensi Sistem
Efisiensi
menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak lagi memilki
kapasitas yang memadai atau harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih
memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan
efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya
informasi yang minimal.
·
Ekonomis
Ekonomis
mencerminkan kalkulasi untuk rugi ekonomi (cost/benefit) yang lebih bersifat
kuantifikasi nilai moneter (uang). Ekonomis bersifat pertimbangan ekonomi.
3. Tahapan
Audit Sistem Informasi
Berikut ini terdapat beberapa tahapan audit sistem informasi, terdiri atas:
v Perencanaan
Audit (Planning The Audit)
Perencanaan merupakan fase pertama dari kegiatan audit, bagi auditor eksternal hal ini artinya adalah melakukan investigasi terhadap klien untuk mengetahui apakah pekerjaan mengaudit dapat diterima, menempatkan staff audit, menghasilkan perjanjian audit, menghasilkan informasi latar belakang klien, mengerti tentang masalah hukum klien dan melakukan analisa tentang prosedur yang ada untuk mengerti tentang bisnis klien dan mengidentifikasikan resiko audit.
v Pengujian
Pengendalian (Test Of Controls)
Auditor melakukan kontrol test ketika mereka menilai bahwa kontrol resiko berada pada level kurang dari maksimum, mereka mengandalkan kontrol sebagai dasar untuk mengurangi biaya testing. Pada fase ini auditor tidak mengetahui apakah identifikasi kontrol telah berjalan dengan efektif, oleh karena itu diperlukan evaluasi yang spesifik.
v Pengujian
Transaksi (Test Of Transaction)
Auditor menggunakan test terhadap transaksi untuk mengevaluasi apakah kesalahan atau proses yang tidak biasa terjadi pada transaksi yang mengakibatkan kesalahan pencatatan material pada laporan keuangan. Tes transaksi ini termasuk menelusuri jurnal dari sumber dokumen, memeriksa file dan mengecek keakuratan.
v Pengujian
Keseimbangan atau Keseluruhan Hasil (Tests Of Balances or Overal Result)
Untuk mengetahui pendekatan yang digunakan pada fase ini, yang harus diperhatikan adalah pengamatan harta dan kesatuan data. Beberapa jenis subtantif tes yang digunakan adalah konfirmasi piutang, perhitungan fisik persediaan dan perhitungan ulang aktiva tetap.
v Penyelesaian
/ Pengakhiran Audit (Completion Of The Audit)
Pada
fase akhir audit, eksternal audit akan menjalankan beberapa test tambahan
terhadap bukti yang ada agar dapat dijadikan laporan.
SOFTWARE KOMPUTER
Beberapa program komputer, yang disebut Computer Audit Software (CAS) atau generalized audit software (GAS), telah dibuat secara khusus untuk auditor. CAS adalah program komputer yang, berdasarkan spesifikasi dari auditor, menghasilkan program yang melaksanakan fungsi-fungsi audit.
Pemakaian Software Komputer
Langkah pertama auditor adalah memutuskan tujuan-tujuan audit, mempelajari file serta databse yang akan diaudit, merancang laporan audit, dan menetapkan bagaimana cara menghasilkannya. Informasi ini akan dicatat dalam lembar spesifikasi dan dimasukkan ke dalam sistem melalui program input data. Program ini membuat catatan spesifikasi yang digunakan CAS untuk menghasilkan satu atau lebih program audit. Program audit memproses file-file sumber dan melaksanakan operasional audit yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan audit yang telah ditentukan
Fungsi Umum Software Audit Komputer
a. Pemformatan
ulang
b. Manipulasi
file
c. Perhitungan
d. Pemilihan
data
e. Analisis
data
f.
Pemrosesan file
g. Statistik
h. Pembuatan
laporan
AUDIT
OPERASIONAL ATAS SUATU SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Berbagai teknik
dan prosedur yang
digunakan dalam audit
operasional hampir sama dengan
yang diterapkan dalam
audit sistem informasi
dan keuangan. Perbedaan utamanya adalah bahwa lingkup audit sistem
informasi dibatasi pada pengendalian internal, sementara lingkup audit keuangan
dibatasi pada output sistem. Sebaliknya,
lingkup audit operasional
lebih luas, melintasi seluruh aspek
manajemen sistem informasi. Tujuan audit operasional mencakup
faktor-faktor seperti: efektivitas, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Langkah pertama
dalam audit operasional
adalah perencanaan audit,
yaitu masa pembuatan lingkup
dan tujuan audit,
tinjauan awal dalam
sistem dilakukan, dan program
audit sementara dipersiapkan.
Pengumpulan
bukti mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini :
·
Meninjau kebijakan dokumentasi operasional.
·
Melakukan konfirmasi atas prosedur dengan
pihak manajemen serta personil operasional.
Prosedur pengumpulan bukti, yaitu :
o
Mengamati fungsi-fungsi dan kegiatan
operasional.
o
Memeriksa rencana dan laporan keuangan
serta operasional.
o
Menguji akurasi informasi operasional.
o
Menguji pengendalian.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.mas-software.com/blog/apa-itu-audit-sistem-informasi
https://arissapermasari21.wordpress.com/2017/05/20/tugas-sia/
https://www.dosenpendidikan.co.id/audit-sistem-informasi/
Rabu, 07 April 2021
Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer
Penulisan :
PENGENDALIAN
DENGAN PRINSIP KEANDALAN
Empat Prinsip Keandalan Sistem (Berdasarkan
Sys Trust) :
1. Availability
(Ketersediaan) : Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan dan digunakan
dengan mencantumkannya pada pernyataanatau perjanjian tingkat pelayanan.
2. Keamanan (Security) : Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak memiliki otorisasi.
- Hal ini akan membantu mencegah penggunaan yang tidak sesuai, pemutarbalikan, penghancuran atau pengungkapan informasi dan software.
- Pencurian sumber daya sistem.
3. Maintainability
(Dapat dipelihara) : Sistem dapat diubah apabila diperlukan tanpa mempengaruhi
ketersediaan, keamanan, dan integritas sistem.
4. Integrity
(Integritas) : Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat, tepat waktu, dan
diotorisasi.
Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi prinsip-rinsip keandalan
tersebut, yaitu :
a) Entitas
mempunyai tujuan kinerja, kebijakan dan standar yang telah ditetapkan,
didokumentasikan, dan dikomunikasikan, dan yang telah memenuhi tiap prinsip
keandalan.
- Tujuan kinerja : tujuan umum yang ingin
dicapai entitas.
- Kebijakan : peraturan-peraturan yang memberikan arah formal untuk mencapai tujuan, dan mendorong kinerja
- Standar : prosedur yang dibutuhkan dalam implementasi, agar sesuai dengan kebijakan.
b) Entitas
menggunakan prosedur, people, software, data, and infrastructure untuk mencapai
setiap prinsip keandalan, dengan berdasarkan pada kebijakan dan standar yang telah
ditetapkan.
c) Entitas
mengawasi sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai kesesuaian dengan
tujuan, kebijakan, dan standar, untuk setiap prinsip keandalan.
Pengendalian yang
Berhubungan dengan Beberapa Prinsip Keandalan
§ Perencanaan
strategis dan penganggaran
Ancaman / Resiko :
Sistem Informasi mendukung strategi bisnis, kurangnya penggunaan sumber daya, kebutuhan informasi tidak dipenuhi atau tidak dapat ditanggung.
Pengendalian :
Rencana strategis berlapis yang secara periodik dievaluasi, tim penelitian dan pengembangan untuk menilai dampak teknologi baru atas jalannya bisnis, anggaran untuk mendukung rencana strategis.
§ Mengembangkan
rencana keandalan system
Ancaman / Resiko :
Ketidakmampuan untuk memastikan keandalan system.
Pengendalian :
Memberikan tanggung jawab perencanaan ke pihak manajemen puncak; secara terus-menerus meninjau dan memperbarui rencana; mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan menguji kebutuhan, tujuan, kebijakan, dan standar keandalan pemakai; mengidentifikasi dan meninjau seluruh persyaratan hukum yang baru maupun yang telah diubah; mencatat permintaan pemakai atas perubahan; mendokumentasikan, menganalisis, dan melaporkan masalah dalam hal keandalan sistem; menetapkan tanggung jawab kepemilikan, penyimpanan, akses, dan pemeliharaan atas sumber daya informasi; mengembangkan program kesadaran atas keamanan serta mengkomunikasikannya pada seluruh pegawai; meminta pegawai baru untuk menandatangani perjanjian keamanan; melaksanakan penilaian risiko atas seluruh perubahan dalam lingkungan sistem.
§ Dan
melaksanakan dokumentasi.
Ancaman / Resiko :
Desain, operasi, tinjauan, audit, dan perubahan sistem yang tidak efektif.
Pengendalian :
Dokumentasi dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kategori dasar, yaitu: (1) Dokumentasi administratif
(standar dan prosedur untuk memproses, menganalisis, mendesain, memprogram,
menangani file dan menyimpan data), (2) dokumentasi sistem (input aplikasi,
tahap pemrosesan, output, kesalahan penanganan), (3) dokumentasi operasional
(konfigurasi perlengkapan, program, file, susunan dan pelaksanaan prosedur,
tindakan korektif).
PENGENDALIAN
DENGAN PRINSIP KETERSEDIAAN
a) Organisasi
perlu meminimalkan waktu kegagalan system :
Ø Pemeliharaan
untuk pencegahan
-
Sistem pasokan tenaga listrik yang stabil
(Uninterruptible Power Supply)
-
Batas toleransi kesalahan
Ø Rencana
pemulihan dari bencana
-
Meminimalkan gangguan, kerusakan, dan
kerugian.
-
Memberikan cara alternatif memproses
informasi untuk sementara waktu.
-
Meneruskan jalannya operasi normal
sesegera mungkin.
-
Melatih dan memperkenalkan personil dengan
operasi perusahaan secara darurat.
-
Data dan file program cadangan.
ü Pengaman
elektronis
ü Konsep
rekonstruksi bertingkat
ü Prosedur
pengulangan
-
Penugasan khusus, dll.
PENGENDALIAN
DENGAN PRINSIP PENGAMANAN
Beberapa
klasifikasi pengendalian yang membantu untuk memastikan pengamanan system,
yaitu :
1. Pemisahan
tugas dalam fungsi system
Ancaman
/ Resiko : Penipuan computer. Otoritas dan tanggung
jawab harus dengan jelas dibagi di antara fungsi-fungsi berikut ini :
-
Administrasi sistem (Systems
administration)
-
Manajemen jaringan (Network management)
-
Manajemen Pengamanan (Security management)
-
Manajemen perubahan (Change management)
-
Pemakai (Users), dll.
2. Pengendalian
akses secara fisik dan logis
Ancaman
/ Resiko : Kerusakan komputer dan file, akses yang
tidak memiliki otorisasi kedata rahasia.
Keamanan akses secara fisik dapat dicapai
dengan cara :
è Tempatkan
perlengkapan komputer di ruang terkunci dan batasi akses hanya untuk personil
yang memiliki otoritas saja.
è Memiliki
hanya satu/dua jalan masuk ke ruang computer.
è Meminta
ID pegawai yang sesuai.
è Meminta
pengunjung untuk menandatangani daftar tamu ketika mereka masuk dan
meninggkalkan lokasi.
è Gunakan
sistem alarm, dll.
3. Perlindungan
atas PC dan jaringan klien/server serta
Ancaman/Resiko
: Kerusakan file komputer dan perlengkapannya, akses yang tidak memiliki
otorisasi ke data rahasia, pemakai yang tidak dikenali sistem pengamanan.
Pengendalian yang dapat dilakukan ialah :
·
Latih pemakai tentang pengendalian PC.
·
Batasi data yang disimpan dan didownload.
·
Kebijakan dan prosedur yang baik.
·
PC yang mudah dibawa tidak boleh disimpan
dalam mobil .
·
Simpanlah data yang sensitif dalam
lingkungan yang seaman mungkin.
· Instal software yang secara otomatis akan
mematikan terminal atau komputer yang termasuk dalam jaringan setelah tidak
digunakan dalam waktu yang telash ditentukan.
·
Buatlah cadangan hard drive secara
teratur.
·
Enkripsi atau lindungi file dengan
password.
·
Buatlah dinding pelindung di sekitar
sistem operasi.
·
Memastikan bahwa PC harus di boot dalam
sistem pengamanan.
· Gunakan pengendalian password berlapis
untuk membatasi akses pegawai ke data yang tidak sesuai.
· Gunakanlah spesialis atau program pengaman
untuk mendeteksi kelemahan dalam jaringan.
4. Pengendalian
atas internet dan e-commerce
Berikut ini adalah
alasan-alasan mengapa perhatian harus diberikan ketika menjalankan bisnis
melalui internet.
§ Ukuran
dan kompleksitas internet sangat besar.
§ Internet
menawarkan variabilitas yang sangat besar dalam hal kualitas, kompatibilitas, kelengkapan, dan stabilitas produk dan pelayanan jaringan.
§ Akses
pesan ke yang lain.
§ Banyak
Website yang pengamanannya salah.
§ Hacker
tertarik pada Internet.
Ancaman/resiko
: Kerusakan file data dan perlengkapan akses yang tidak memiliki otorisasi
kedata rahasia.
Pengendalian
yang dilakukan meliputi :
Password,
Ekripsi, Verifikasi routing, Amplop elektronik, Software pendeteksi virus,
Firewall, pembuatan jalur khusus, tolak akses pegawai ke Internet, dan server
internet tidak terhubung dengan komputer lainnya diperusahaan.
PENGENDALIAN
DENGAN PRINSIP KETERPELIHARAAN
Berikut adalah dua
kategori pengendalian yang membantu memastikan keterpeliharaan sistem:
1. Pengembangan
Proyek dan Pengendalian Akuisisi
Yang
termasuk:
-
Rencana Utama Strategis (Strategic Master
Plan)
-
Pengendalian Proyek (Project Control)
-
Jadwal Pemrosesan Data (Data Processing
Schedule)
-
Pengukuran Kinerja system (System
Performance Measurements)
-
Peninjauan Pascaimplementasi (Pst
Implementation Review)
2. Perubahan
Pengendalian manajemen
- Perubahan pengendalian manajemen mencakup hal-hal berikut :
- Peninjauan secara berkala terhadap semua sistem untuk mengetahui perubahan yang dibutuhkan.
- Semua permintaan diserahkan dalam format yang baku.
- Pencatatan dan peninjauan permintaan perubahan dan penambahan sistem dari pemakai yang diotorisasi.
- Penilaian dampak perubahan yang diinginkan terhadap tujuan, kebijakan, dan standar keandalan system.
- Pengkategorian dan penyusunan semua perubahan dengan menggunakan prioritas yang ditetapkan.
- Implementasi prosedur khusus untuk mengatasi hal-hal yang mendadak.
- Pengkomunikasian semua perubahan ke manajemen.
- Permintaan peninjauan, pengawasan, dan persetujuan dari manajemen TI terhadap semua perubahan hardware, software dan tanggung jawab pribadi.
- Penugasan tanggung jawab khusus bagi semua yang terlibat dalam perubahan dan awasi kerja mereka.
- Pengontrolan hak akses sistem untuk menghindari akses data dan sistem yang tidak memiliki otorisasi.
- Pemastian bahwa semua perubahan melewati semua langkah yang sesuai.
- Pengujian semua perubahan hardware, infrastruktur.
- Pemastian adanya rencana untuk melindungi semua perubahan sistem yang kritis, untuk menjaga kemungkinan adanya sistem yang tidak bekerja atau tidak berjalan dengan sesuai.
- Implementasi fungsi kepastian kualitas.
PENGENDALIAN
DENGAN PRINSIP INTEGRITAS
1. Pengendalian
Sumber Data
Perusahaan
harus membentuk prosedur pengendalian untuk memastikan bahwa semua dokumen
sumber memiliki otoritas, akurat, lengkap, jelas dan masuk ke dalam sistem atau
dikirim ke tujuannya dengan tepat waktu. Yang termasuk pengendalian sumber data
ialah:
- Desain Formulir (Forms Design)
- Pengujian Urutan Formulir (Prenumbered Forms Sequence Test)
- Dokumen Berputar (Turnaround Documents)
- Pembatalan dan penyimpanan dokumen (Cancellation and Storage of Documents)
- Otorisasi dan pemisahan tugas (Authorization and Segregation of Duties)
- Visual scanning
- Verifikasi digit pemeriksaan
- Verifikasi kunci (Key Verification)
2. Rutinitas
Validasi Input
Rutinitas
validasi input adalah program yang memeriksa integritas data input pada saat
data dimasukkan ke dalam sistem. Yang termasuk rutinitas validasi input ialah :
- Sequence check
- Field check
- Sign check
- Validity check
- Capacity check
- Limit check
- Range check
- Reasonableness test
- Redundant data check
3. Pengendalian
Entri Data On-Line
Sasaran
dari pengendalian entri data on-line adalah untuk memastikan integritas data
transaksi yang dimasukkan dari terminal online dan PC dengan mengurangi
kesalahan dan penghilangan. Pengendalian entry data meliputi :
- Pemeriksaan field, batasan, jangkauan, kelogisan, tanda, validitas, dan data yang redundan.
- Nomor ID pemakai
- Pengujian kompatibilitas
- User ID numbers
- Compatibility tests
- Automatic entry of transaction data, where possible
- Prompting
- Preformatting
- Completeness check
4. Pengendalian
pemrosesan dan penyimpanan data
Pengendalian-pengendalian umum yang
membantu mempertahankan integritas pemrosesan data dan penyimpanan data adalah
sebagai berikut :
v Kebijakan
dan Prosedur (Policies and Procedures)
v Fungsi
pengendalian data (Data Control Function)
v Prosedur
Rekonsiliasi (Reconciliation Procedure)
v Rekonsiliasi
data eksternal
v Pelaporan
penyimpangan
v Pemeriksaan
sirkulasi data
v Pencocokan
data
v Label
file
5. Pengendalian
Output
Pengendalian output meliputi :
- Meninjau kelogisan dan kesesuaian format semua output.
- Merekonsiliasi total pengendalian input dan output yang berkaitan setiap hari.
- Mendestribusikan output komputer ke departemen pemakai yang sesuai.
- Mewajibkan pemakai untuk meninjau secara hati-hati kelengkapan dan ketepatan semua output komputer yang mereka terima.
- Menyobek atau menghancurkan data yang sangat rahasia.
6. Pengendalian
Transmisi Data
Untuk
mengurangi resiko kegagalan transmisi data, perusahaan seharusnya mengawasi
jaringan (network). Kesalahan transmisi data diminimalkan dengan menggunakan :
ü Menggunakan
enkripsi data
ü Prosedur
verifikasi routing
ü Pemeriksaan
kesamaan
ü Prosedur
pengenalan pesan
PENGENDALIAN
KEANDALAN : CONTOH PEMROSESAN DATA
Secara umum langkah-langkahnya :
è Entri
Data
Data dapat dimasukkan ke dalam sistem melalui keyboard / mengambil data secara elektronik dengan menggunakan alat otomatis data sumber seperti scanner. Untuk pengendalian yang memadai, semua data transaksi yang signifikan diperiksa minimal satu kali. Pengujian yang dilakukan oleh komputer, seperti pemeriksaan edit, lebih murah dan lebih efektif daripada pengujian yang dilakukan oleh manusia, seperti verifikasi kunci dan pemeriksaan visual. Semakin awal proses penemuan kesalahan entri data, semakin awal dan murah koreksinya. Keunggulan yang signifikan dari sistem online adalah adanya koreksi langsung terhadap semua kesalahan yang terdeteksi.
è Pembaruan
File
Karena program pembaruan file mengakses catatan database pelanggan dan persediaan, program tsb melaksankan pengujian validasi input tambahan dengan membandingkan data pada setiap catatan transaksi dengan data dicatatan database yang sesuai.
è Persiapan
dan Pendistribusian Output
Output meliputi dokumen penagihan dan
pengiriman dan laporan pengendalian.
PENGENDALIAN
KEANDALAN : CONTOH PEMROSESAN BATCH
Pemrosesan
transaksi dengan cara pemrosesan batch meliputi langkah-langkah berikut:
o
Siapkan batch total. Totalnya dicatat pada
form pengendalian batch yang ditambahkan ke masing-masing kelompok dokumen penjualan.
- Kirimkan transaksi ke departemen electronic data processing (EDP)
- Masukkan data transaksi ke dalam sistem
- Urutkan dan edit file transaksi
- Perbarui file utama
- Persiapan dan pendistribusian output, tinjauan pemakai
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.slideshare.net/RaniNurrohmah/keamanan-dan-pengendalian-komputerrani-nurrohmahstiami
https://priyohanweersyah.blogspot.com/2011/12/pengendalian-sistem-informasi.html
https://docplayer.info/35291759-Pengendalian-sistem-informasi-berdasarkan-komputer.html
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318566/pendidikan/SIA+Bab+8.pdf
https://repository.unikom.ac.id/42906/1/8.pdf
https://fasukses.blogspot.com/2012/01/sia.html
http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2013/09/05/pengendalian-keandalan-contoh-pemrosesan-batch/